Pada awalnya dijanjikan akan memperoleh keuntungan dan investasi yang aman. Tetapi kenyataannya jauh dari yang dijanjikan tersebut, malahan uang $20.000 habis begitu saja dalam waktu kurang dari 3 bulan!!!. Dan setelah uang kita habis “ditinggal” begitu saja tanpa ada pertanggungjawaban apapun. Apakah itu yang namanya bisnis..? Menurut saya, itu hanyalah bentuk lain dari “penipuan” yang dibungkus dengan istilah bisnis. Jadi bagi siapapun anda yang berinvestasi di PT SOLIDGOLD BERJANGKA (apalagi pemain baru) tariklah seluruh investasi anda SEKARANG JUGA, sebelum terlambat!!! Sebelum semua uang anda terkuras habis, karena perusahaan itu tidak menjamin uang anda, dan jika uang anda habis, mereka hanya bilang .. “ini kan bisnis...” (penipuan)
Kronologis saya join di PT Solidgold Berjangka (cerita pengalaman ini ditulis apa adanya, sehingga bisa dijadikan pelajaran dan masukan bagi yang membutuhkan)
1. Pada akhir bulan Februari 2008, saya mendapat telpon dari seorang Marketing dari PT Solidgold Berjangka yaitu Laura, dia menelpon atas rekomendasi dari teman saya yang bernama Lutfi. Dari percakapan telepon tersebut, Laura berkeinginan untuk bertemu dengan tujuan untuk mensosialisasikan alternatif bisnis perdagangan baru.
2. Sesuai dengan kesepakatan pertemuan dilakukan di kantor saya, Laura datang bersama dengan atasannya/wakil pialang yang bernama Ibu Nia Sri Nurlela. Dalam penjelasannya Ibu Nia mengatakan ada alternatif bisnis perdagangan berjangka baru dalam ini bursa berjangka hangseng, dimana perdagangan tersebut mempunyai potensi keuntungan yang cukup bagus, dengan memanfaatkan gap yang cukup besar dalam index bursa saham hangseng (400 s.d 700 poin) setiap harinya. Yaach bisa buat nambah-nambah uang jajanlah begitu katanya. Kemudian saya tanya bagaimana dengan tingkat resikonya? Ibu Nia menjawab bahwa untuk menahan resiko perusahaannya punya instrumen yang cukup bagus, diantaranya averaging, switching, hold, cut loss dan 30% - 70% opportunities. Katanya dengan instrumen tersebut dan pengalaman dia sebagai pialang yang sudah 7 tahun, bisnis ini cukup aman. Kemudian saya tanya lagi, bagimana dengan investasi teman saya, Ibu Nia menjawab cukup bagus/profit. Dengan cara penyajian yang menarik yang hampir semuanya positif (keunggulan, profit dan aman), saya mulai tertarik.
3. Pada kedatangan mereka yang kedua, pada tanggal 27 Februari 2008, mereka langsung menyodorkan agreement, dan terus mengatakan tentang peluang yang bagus, profit dan aman; sambil menyuruh saya memaraf dan menandatangani agreement tersebut, dengan penjelasan yang seadanya tentang isinya. Selain memaraf dan menandatangani agreement saya juga disodori beberapa berkas yang harus diparaf dan ditandatangani (udah paraf/tandatangani aja katanya...). Seingat saya salah satu berkas tersebut adalah saya sudah paham terhadap isi agreement dan persyaratan lainnya. (Padahal ketemu baru 2 kali, hanya sebentar dengan penjelasan sekedarnya, bagaimana bisa paham isinya..).
4. Akhirnya karena terlanjur percaya (menurut saya, dalam bisnis “trust” itu paling penting), akhirnya keesokan harinya yaitu pada tanggal 28 Februari 2008, mereka menjemput saya lagi untuk membantu mentransfer uang ke PT Solidgold Berjangka, sebesar US$10.000. Pada kesempatan tersebut saya juga mengatakan bahwa dana saya terbatas tolong hati-hati dan dana ini sebenarnya untuk membeli rumah, jawab mereka beres, siap.. (jawabannya selalu menyenangkan).
5. Dan resmilah saya menjadi nasabah PT Solidgold Berjangka dengan nomor account UFB.20222. Dan transaksi pertama dilakukan keesokan harinya (data terlampir).
6. Dalam perjalanannya ternyata bukan keuntungan yang saya dapat, pada tanggal 2 April 2008 saya ditelpon Sdri. Laura yang katanya harus ketemu hari itu juga. Mereka kemudian menjemput saya dari kantor menuju ke Starbuck Pasaraya Grande, disitu dijelaskan bahwa account saya tidak dapat ditransaksikan lagi dan mereka bilang jika tetap mau jalan dan modal mau kembali harus top-up (tambah modal lagi). Setelah dihitung-hitung, saya harus top-up sebesar US$ 10.000 lagi jika modal saya mau kembali (plus keuntungan tentu saja..). Oleh karena keinginan saya dan janji mereka, modal saya bisa kembali maka saya akhirnya menyetujui untuk top-up lagi sebesar yang diminta. Namun pada kesempatan itu dan tidak bosan-bosannya saya bilang tolong hati-hati dan ini top-up terakhir karena hanya segitu tabungan/kekayaan saya. Seperti biasa mereka bilang siap.., dan menyakinkan saya bahwa bisnis akan bagus lagi.
7. Pada kesempatan itu pula, karena saya tahu saya sudah tidak punya apa-apa (dan mereka juga tahu karena saya terbuka masalah keuangan saya), saya meminta kepada mereka untuk mengurangi resiko jika nanti ada kesempatan modal kembali tolong dilakukan split account.
8. Pada kesempatan kedua ini pula bukan keuntungan yang saya peroleh, dari awal sampai akhir saya belum pernah disenangkan dengan mendapatkan profit dari bisnis ini. Posisi account saya selalu floating (transasksi terbuka), semakin lama floating-nya semakin besar, sampai pada akhirnya saya bertanya-tanya ada apa ini, aneh sekali, kenapa setiap ada transaksi terbuka tidak segera diselesaikan, ditambah saya tidak tahu planning apa yang akan dijalankan. Dan account saya semakin kritis, dalam kondisi kritis pun komunikasi dengan pialang tidak terjalin dengan baik karena pialang sering keluar kantor. Sehingga, lama-kelamaan saya juga semakin kesal dan kecewa, akhirnya saya buat janji bertemu dengan pialang melalui Sdri. Laura.
9. Pada pertemuan tersebut, saya mengungkapkan kekecewaan dan kekesalan saya, namun dengan tangkas Ibu Nia menjawab secara teknis yang kurang saya pahami, dan dia mengatakan “Nggak mungkin saya membiarkan account nasabah, bisa digorok saya sama nasabah..”(tapi itu yang saya rasakan sebenarnya, account saya terkesan tidak ditangani dengan baik). Pertemuan tersebut, masih mengecewakan saya, hingga kemudian saya meminta kepada Ibu Nia (lewat sms) untuk dibuatkan planning dan minta tolong difaks ke kantor. Namun keesokan harinya, Ibu Nia telpon mengatakan tidak bisa memenuhi permintaan saya itu karena market selalu bergerak fluktuatif. (ya iyalah...).
10. Sejak kejadian itu komunikasi tambah sulit dengan pialang, dan saya hanya berhubungan dengan marketing Sdri. Laura, menumpahkan segala keluhan dan kekecewaan saya pada Sdri. Laura. Sdri Laura juga terlihat bingung dan berjanji untuk membantu, mencari tahu dan menyelidiki keanehan yang saya rasakan. Tapi tidak terselesaikan juga
11. Hingga pada akhirnya tanggal 21 Mei 2008, saya mendapat telpon dari Sdri Laura, yang mengatakan bahwa account saya sudah tidak dapat bergerak lagi. Dan sekali lagi, jika mau menyelamatkan modal/posisi, saya harus top-up sebesar US$20.000 !!! atau stop sama sekali...
Hal-hal yang dipertanyakan :
a. Telah terjadi ketidakterbukaan dan ketidakjujuran tentang resiko yang sebenarnya, instrumen dan pengalaman 7 tahun yang mereka nyatakan pada kenyataannya telah menghabiskan uang/harta/tabungan yang sudah saya kumpulkan selama 9 tahun hanya dalam waktu 3 bulan. Habis sama sekali hanya sisa US$ 1.286 tidak ada 30 % dari modal. (janji palsu)
b. Saya tidak pernah disenangkan dengan mendapatkan keuntungan, karena posisi account dari awal hingga akhir selalu floating. (janji palsu)
c. Patut diduga ada kesengajaan menahan posisi floating, agar nasabah tidak cepat menarik dana.
d. Perlakuan kepada nasabah yang tidak memuaskan, karena investasi sebesar hampir 200 juta diperlakukan layaknya investasi Rp. 20.000 saja.
e. Pialang tidak peka terhadap kondisi keuangan nasabah, dan patut dicurigai tidak menjalankan keinginan nasabah dalam langkah mengurangi resiko, seperti tidak melakukan split account walaupun ada kesempatan, tidak melakukan pengamanan transaksi dengan baik pada saat modal mencukupi. (baru dilakukan pada saat ditegur dan dalam kondisi modal yang kecil/riskan).
Kerugian-kerugian
Materi : uang sebesar US$ 20.000
Non materi :
Harus menanggung beban emosi yang berat, karena stress, menghilangkan konsentrasi kerja di kantor dan mempengaruhi kualitas interaksi yang kurang baik dengan teman-teman, harus tetap menanggung beban hutang di bank karena sebagian uang hasil pinjaman bank, dan beban psikologis lainnya yang tidak bisa diungkapkan di sini.
Untuk Ibu Nia Sri Nurlela (Wakil Pialang PT SOLIDGOLD BERJANGKA), walaupun uang/investasi saya di perusahaan anda sudah habis, tapi bagi saya urusan kita belum selesai, karena apa yang anda janjikan kepada saya belum anda penuhi sedangkan saya sudah memberikan kewajiban saya yaitu investasi sebesar US$20.000. Karena janji anda belum anda berikan ke saya maka saya anggap anda masih berhutang kepada saya. Selama anda belum membayar hutang anda kepada saya selama itu pula urusan kita belum selesai, bahkan sampai ajal menjemput anda sekalipun jika hutang belum dibayar urusan kita belum selesai.
Jadi saya masih menunggu iktikad baik anda untuk menyelesaikan masalah ini. Apakah anda mau menyelesaikan masalah dunia ini semasa anda masih hidup sehingga anda bisa hidup tenang di akhirat nanti..? Atau anda lebih memilih untuk mengabaikan masalah ini, dengan perasaan menang, senang dan bahkan bangga bisa lepas tanggung jawab, namun kehidupan akhirat anda yang kekal akan menyengsarakan anda karena anda masih meninggalkan hutang di dunia, dengan perbuatan dzalim anda yang menyebabkan hidup orang lain susah..?
Pikirkanlah dengan hati anda...
Selengkapnya...